Kamis, 07 Juni 2012

Lesson #4.9. There’s No Such Thing As Failure Only Feedback

Dalam diskusi ini kita akan bahas dua presupposisi sekaligus, karena memang saling terkait. There’s No Such Thing As Failure Only Feedback dan  If What You Are Doing isn’t Working, Do Something Else

There’s No Such Thing As Failure Only Feedback

 Tidak ada kata gagal, yang ada adalah umpan balik (feedback) atau hasil (result). Jika kita mengikuti lomba dan kita tidak mendapat juara, sesungguhnya bukan gagal, tetapi hasil yang kita dapatkan dari usaha yang telah lakukan. Jika kita menginginkan 10 juta bulan ini dan ternyata baru memperoleh 7 juta, sesungguhnya kita bukan gagal, 7 juta itu adalah hasil dari usaha yang kita dapatkan.

Sebagian besar orang mengatakan pencapaian 7 juta adalah gagal. Tetapi sebagaian yang lain memilih pernyataan pencapaian 7 juta adalah hasil yang belum sesuai harapan. Sepintas seolah sama, tetapi orang pertama memiliki emosi yang cenderung pessimis, sedangkan orang kedua punya feed back untuk melakukan sesuatu yang lebih baik, dan karenanya ia lebih optimis.

If What You Are Doing isn’t Working, Do Something Else

Karena itu NLP kemudian menyarankan, ketika hasil belum seperti yang diharapkan lakukan sesuatu yang berbeda. Ini manifestasi dari pilar NLP yang keempat, yaitu fleksibel. Banyak orang yang ketika mencoba dua kali dan tidak berhasil, ia langsung membuat generalisasi “Aku memang tidak berbakat”.
NLP mengajarkan, jika beberapa kali usaha memberikan hasil belum seperti yang diharapkan, kita harus menggunakan cara yang berbeda. Ketika kita datang mengajukan proposal usulan proyek pada atasan kita dan ditolak, bukan berarti proyek usulan kita itu tamat riwayatnya. Kita hanya perlu datang dan menyampaikan usulan lagi dengan cara yang berbeda. Mungkin Bossnya perlu penjelasan manfaat yang lebih banyak. Mungkin Boss perlu mengetahui bahwa proyek itu bisa menggunakan dana alternatif, bukan seperti yang ditawarkan semula.

Cara ini bisa dipakai untuk tujuan apapun, pekerjaan teknik maupun non teknik. Konon Thomas Alfa Edison dalam menemukan lampu pijar dia melakukan percobaan 6000 kali kombinasi bahan dan cara. Setiap ketidakberhasilannya, dia mengatakan “Ahaaa, saya menemukan satu lagi cara/bahan yang tidak bisa dipakai untuk membuat lampu pijar”. Maka dia mnggunakan bahan atau cara yang lain.

Tung Desem Waringin mengatakan, “Persisten dalam tujuan dan fleksibel dalam cara”. Artinya kita harus kukuh dalam tujuan dan siap dengan berbagai cara untuk bisa mencapainya.

Einstein mengatakan, "Orang yang menginginkan hasil berubah namun perilakunya tidak berubah adalah orang gila".

Penjelasan ini memang sederhana, tetapi kalau “fleksibel” ini menjadi perilaku baru anda, lihatlah hidup  anda segera berubah. Buktikan dan beritahu saya hasil hebatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar